Solok Milik Warga

Pada tahun 2015 hingga 2016 (belanjut) Gubuakkopi meluncurkan sebuah program yang disebut Solok Milik Warga, sebuah proyek pengembangan seni sebagai media aspirasi dan ekspresi dalam mengkritisi persoalan lokal. Penelitian telah dimulai sejak September 2015 lalu dengan melakukan pemetaan masalah yang berdampak pada keapatisan warga terhadap kota ini, kota Solok. Project ini juga merupakan pengembangan dari program Aku Kita Dan Kota (me, us, and the city) dalam mengkritisi kontribusi warga terhadap kota (2012). Kali ini, Gubuakkopi mengajak pekerja dan peneliti seni untuk terlibat dalam proses riset singkat. Setiap partisipan akan diajak tinggal dan berinteraksi bersama warga selama satu minggu sekaligus memproduksi karya dengan fasilitas yang ada disekitar warga. Project ini akan dimulai pada Maret 2016 nanti.
________________________________________
At 2015 to 2016 (continued) Gubuak kopi community has launched a program called “Solok Milik Waga” (Solok the city of citizens), a development project of the arts as a medium of aspiration and expression in criticizing the local issue. Research has started since September 2015 and by mapping problems affecting to the citizen apathy towards this city, Solok city. This project is also the development of the program “Aku, Kita dan Kota (Me, Us, and the City) in criticizing the contribution of citizens to the city(2012). This time, Gubuakkopi invites the workers and researchers of the art engage in the process of doing some quick research and production of works in response to the city and an introduction to the form of art as a medium with all the availability of facilities. This residency activities will be implemented in March 2016. Each participant artists will be invited stay and interact with the residents for one week at a time to produce work.

Basikakeh Roda Basi di Sawah Solok

Catatan perjalanan menyimak iven Basikakaeh Roda Basi

Solok, Sumatera Barat memang terkenal dengan berasnya yang sangat nikmat, maka dari itu Solok kerap kali dijuluki Kota Beras oleh banyak orang. Bahkan ada juga lagu “Bareh Solok” yang diciptakan oleh Nuskan Syarif dan dipopulerkan oleh penyanyi pop minang seperti Ernie Djohan dan Elly Kasim dan banyak penyanyi lainnya. Bicara tentang beras tak lepas juga dari sawah. Solok juga terkenal dengan sawahnya yang luas dan subur. Contohnya saja sawah di sepanjang jalan Lubuk Sikarah, IV Korong Kota Solok, kita bisa menikmati luasnya hamparan sawah di sana. Baru-baru ini juga terpasang tanda merk dengan ukuran besar bertuliskan “Sawah Solok”. Sebuah ikon yang memberi arti tersendiri bagi kota Solok, mempertegas posisinya sebagai Kota Beras. “Sawah Solok!” dari sini lahberas nikmat itu dipanen, kira-kira seperti itu. Tanda ini pun juga ditujukanuntuk memikat masyarakat yang lewat. Banyak masyarakat Solok dan sekitarnya yang menjadikan ikon tersebut latar untuk berfoto ria. (lebih…)

Video – BABALIAK KA PUSTAKA NAGARI

Dokumentasi proses belajar dan bermain remaja-remaja Kelurahan Kampung Jawa bersama Komunitas Gubuak Kopi, menjelang Pesta BABALIAK KA PUSTAKA NAGARI

______
Babaliak ka Pustaka Nagari adalah salah satu implementasi program Komunitas Gubuak Kopi dalam memperkuat masyarakat sipil melalui gotong royong serta mengaktivasi ruang publik sebagai ruang berbagi pengetahuan dan ruang berkreativitas warga. Kegiatan ini diinisiasi oleh Komunitas Gubuak Kopi bersama pemuda Kelurahan Kampung Jawa, Solok. Dalam kegiatan ini Komunitas Gubuak Kopi bersama pemuda, mendorong remaja untuk mengembangkan gotong royong melalui kegiatan kreatif dan kesenian, mengaktivasi perpustakaan milik kelurahan dengan rangkaian kegiatan seperti pelatihan mural, pelatihan kesenian tradisi, membaca sastra, membaca puisi, dan workshop daur ulang sejak 28 Desember 2016. (lebih…)

Mengaktivasi Perpustakaan Nagari Melalui Kesenian – infoSumbar.net

Komunitas Gubuak Kopi; Komunitas yang Mengaktivasi Perpustakaan Nagari Melalui Kesenian

Sabtu malam, 21 Januari 2017 lalu, Komunitas Gubuak Kopi bersama kelompok pemuda Kelurahan Kampung Jawa Solok, menggelar pentas kesenian remaja kelurahan di Persputakaan Nagari Kelurahan Kampung Jawa, Solok. Kegiatan ini terdiri dari pertunjukan kesenian talempong pacik, beatbox, pembacaan puisi, serta pameran gambar, mural (melukis dinding), dan buku-buku. (lebih…)

Babaliak Ka Pustaka Nagari – Padang Ekspres

Aktivitas Komunitas Gubuk Kopi, Solok

Berawal dari candu ngopi dan nongkrong bareng, sekelompok anak muda pecinta seni di Solok tergugah mendirikan sebuah komunitas diberi nama “Komunitas Gubuk Kopi”. Terbentuknya komunitas ini untuk mewadahi aspirasi seni generasi muda dan mengalihkan dunia hura-hura menjadi rutinitas positif.

Dimotori Alber Rahman Putra, 25, warga Nagari Kotobaru, bersama 8 rekan Komunitas “Gubuk Kopi” mulai muncul dan bergerak sejak tahun 2011 lalu di Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Namun, sejak 2016, komunitas ini pindah markas ke kawasan Kampungjawa, Kota Solok, atau di gedung Perpustakaan Nagari Kampungjawa. (lebih…)

Padang Tv – Tumbuhkan Minat BAca Anak Nagari

Liputan media Padang Tv.

Klarifikasi dari Komunitas Gubuak Kopi, bahwa perpustakaan nagari ini bukan didirikan oleh Komunitas Gubuak Kopi. Dalam konteks ini konteks ini Komunitas Gubuak Kopi hanya berperan mendorong pemuda dan remaja untuk mengaktivasi perpustakaan ini melalui kegiatan goyong royong, seni dan kreatif. (lebih…)

Pesta Babaliak ka Pustaka Nagari

Dalam rangka mengaktivasi ruang publik sebagai ajang berbagi pengetahuan serta kreativitas warga dan remaja, Komunitas Gubuak Kopi bersama pemuda serta remaja Kelurahan Kampung Jawa, Solok, menggelar kegiatan gotong royong, mural, dan latihan bersama di Perpustakaan Nagari Kelurahan Kampung Jawa sejak satu bulan terakhir.
Untuk merayakan ini, Komunitas Gubuak Kopi bersama remaja Kampung Jawa, Solok,  menggelar ajang kreativitas remaja, dengan tajuk:
“Pesta BABALIAK KA PUSTAKA NAGARI”
Menghadirkan penampilan:
* Pameran karya mural
* Talempong Pacik
* Beatbox
* Pembacaan Puisi
* Pameran Gambar
* Pameran kerajinan
oleh remaja-remaja Kelurahan Kampung Jawa, Solok.
Sabtu, 21 Januari 2017
20.00 WIB – Selesai
Halaman Pustaka Nagari, Kelurahan Kampung Jawa, Solok.
__________________________________
http://www.gubuakkopi.wordpress.com // facebook Komunitas Gubuak Kopi // instagram @gubuakkopi / @sinemapojok / @solokmilikwarga

(lebih…)

Mural di Dinding Pustaka Kita

Oleh Raenaldy Andrean

Sebuah dinding pustaka tua yang biasanya kusam dan tak berwarna, sekarang mulai terlihat penuh dengan banyak gambar dan tulisan yang mengundang tawa, hingga membuat banyak mata mulai melirik dan memperhatikan. Banyak warga yang berhenti sejenak, bertanya apa yang pemuda dan remaja lakukan di sana.

Beberapa waktu lalu, sejak 28 Desember 2016 hingga 08 Januari 2017, di Perpustakaan Nagari Kelurahan Kampung Jawa, Solok, Komunitas Gubuak Kopi dan pemuda, serta remaja lokal melakukan kegiatan menggambar di dinding, atau yang juga dikenal dengan seni mural. Kegiatan yang mencolok di persimpangan kelurahan itu, mulai menarik perhatian warga dan banyak orang yang berlalu lalang. Mural dan coretan di dinding sebenarnya masih dianggap hal yang baru untuk sebagian besar warga Solok, termasuk di Kelurahan Kampung Jawa. Sempat beberapa warga mengangap yang dikerjakan oleh pemuda-pemuda tersebut adalah aksi merusak dinding perpustakaan saja. Memang sewaktu itu muralnya belum selesai, dan warga kebingungan. (lebih…)