Program 2016

Komunitas Gubuak Kopi atau Gubuakkopi adalah organisasi non-profit yang didirikan oleh pemuda, terdiri dari pelaku seni, jurnalis, sastra, dan pemerhati budaya pada tahun 2011 di Solok. Hingga saat ini, Gubuakkopi bekerja mengembangkan pengetahuan seni dan media warga. Hingga saat ini Gubuakkopi merangkai beberapa program kegiatan untuk mewujudkan visi itu, diantaranya:


  • Sinema Pojok

Sinema Pojok adalah ruang pemutaran filem reguler yang hadir satu kali dalam dua minggu (dalam bulan tertentu, bisa saja hadir setiap minggu). Kegiatan ini dikemas seperti halnya bioskop side-stream, yang menyajikan ragam filem yang kami rasa perlu untuk ditonton publik. Kegiatan ini pada dasarnya memang tidak dirancang untuk menghibur, melainkan mengembangkan (kembali) kultur sinema sebagai aktivisme di Sumatra Barat, khususnya Solok; menjadi ruang bertemunya para pecinta filem;  dan membicarakan sedikit banyak mengenai perkembangkan estetika filem sebagai bahasa.

Ada beberapa persoalan mengapa Gubuakkopi merasa kegiatan ini perlu tetap ada. Di Solok, sejak beberapa dekade yang cukup lama, filem sering dipahami sebatas hiburan semata. Selain itu, ketiadaan bioskop komersil ataupun non-komersil (lihat juga, Nostalgia Layar Kejayaan, Bioskop Karia, bioskop terakhir di Kota Solok) juga membuat akses masyarakat dalam mengenal ragam seni filem menjadi terbatas.

Penayangan filem pertama oleh Komunitas Gubuak Kopi dilakukan pada maret tahun 2012, bekerja sama dengan Becak Bioskop (Sarueh) dan beberapa even layar tancap lainnya. Baru sejak September 2015, Komunitas Gubuak Kopi mulai menayangkan filem secara reguler dengan nama Sinema Pojok. Hingga saat ini (2016) Komunitas Gubuak Kopi melalui program Sinema Pojok telah berjejaring dengan beberapa lembaga distibusi filem, yakni DVD Untuk Semua (Forum Lenteng, Jakarta) dan KOLEKTIF FILM. Dari lembaga ini Sinema Pojok memiliki ragam koleksi filem yang memiliki izin tayang, terutama filem-filem festival, filem indie, filem eksperimental, dokumenter, filem klasik, atau filem yang dianggap penting dalam sejarah sinema dunia.

Rancangan kedepan, hingga tahun 2017 nanti kegiatan ini berfokus pada pengenalan gaya garap dan filem sebagai seni aktivisme. Berikutnya kegiatan ini akan dikembangkan sebagai wadah kurasi dan pengkajian filem, serta wadah festival filem.


  • Kelas Warga

Kelas Warga adalah bagian program dari distribusi dan pengembangan pengetahuan seni dan media.Kegiatan satu kali dalam sebulan menghadirkan ragam pemateri yang dianggap mampu mengembangkan pengetauan seni dan media bagi warga. Program ini dimulai sejak Januari tahun 2016. Pada tahun pertama ini Gubuakkopi mengajak para pemateri untuk mengenalkan ragam gaya dan media berkesenian untuk dipahami sebagai pengetahuan umum, terutama pengetahuan seni yang hampir tidak didapatkan di sekolah-sekolah, di Solok.


  • Produksi Karya

Produksi Karya yang dilakukan oleh Komunitas Gubuak Kopi mengacu pada tiga poin utama: Seni, Media, dan Warga. Sebagian besar anggota dan partisipan Komunitas Gubuak Kopi, terdiri dari pelaku musik, tari, seni rupa, teater, sastra, dan audio visual. Para seniman ini selain memproduksi karya secara individual juga melakukan produksi karya secara kolektif serta berkolaborasi bersama warga dan kelompok seni lainnya. Sebagian produksi merujuk pada konteks pengaplikasian “Seni Sebagi Media Warga”, walaupun tidak tertutup kemungkinan melakukan produksi di luar konteks itu.


  • Pengarsipan

Pengarsipan adalah bagian penting dari rangkaian program Komunitas Gubuak Kopi umumnya. Terutama untuk membaca dan memetakan aset serta persoalan yang ada di Solok. Selain itu arsip-arsip ini juga diharapkan dapat membantu para peneliti atau pekerja seni, dan masyarakat umum dalam melakukan penelitiannya.

Selain kegiatan diatas Komunitas Gubuak Kopi terbuka pada kegiatan ekstra lainnya yang dianggap perlu dan tidak bertentengan dengan visi organisasi.


Mari berdonasi!

(update per 11 Juni 2016)