GBKPictStory

GBKPictStory adalah sebuah ruang dan galeri alternative dalam format blog-page yang menghadirkan karya-karya fotografi realisme. Di sini kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengisi wacana kritis dalam membaca realitas kehidupan sosial. Selama ini dalam wacana realisme ada banyak realitas hanya dikenang sebagai misteri. Banyak yang ditutupi oleh berbagai otoritas dengan hal-hal yang dianggap “ideal”. GBKPictStory tidak hanya hadir sebagai representasi realitas, ia juga berkata dengan sikap menolak apa yang dianggap dusta sosial dan konstruksi yang mapan. GBKPictStory hadir untuk membongkar struktur sedemikian rupa dalam suatu permainan tanda yang tanpa akhir dan tanpa makna akhir.

Doc. Bubart

Pada Sabtu, 18 Juni 2016, lalu Gubuakopi bersama kelompok KkN Unand di Kampuang Jawa menggelar kegiatan melukis dan berpameran bersama dalam tajuk BUBART: Warga menggambar, warga berpameran. Kegiatan ini dilaksanakan di Galanggang Gubuakkopi. Berikut dokumentasinya: (lebih…)

Trip Korea Selatan Part 2; Shinheungsa Temple dan Mount Seorak

Berikut kelanjutan dari cerita perjalan Gabriella Melisa atau biasa disapa Igeb di Korea Selatan. Silahkan Disimak!

(lebih…)

Trip Korea Selatan Part 1; Pulau Nami dan Teddy Bear Farm

Kali ini kita akan menyimak nomor pertama tentang perjalan rekan traveler kita, Gabriella Melisa atau yang biasa disapa Igeb, di Korea Selatan. Perempuan tangguh yang sering mendapatkan perkerjaan sambil jalan-jalan ini seperti biasa akan berbagi pengalamannya kepada kita tentang cara menarik menikmati keindahan dunia ini. Semoga bisa menginspirasi rekan-rekan traveler semua! silahkan disimak! (lebih…)

Nostalgia Kultur Sinema di Batu Kubung

Sabtu, 26 September 2015 lalu adalah sebuah peristiwa yang sarat sejarah bagi masyarakat Perumahan Batu Kubung. Setelah cukup lama absen, sinema sebagai kultur massa kembali menghiasi ruang publik masyarakat Perumahan Batu Kubung. Malam yang menjadi malam pembubaran panitia 17-an Agustus lalu, pemuda Perumahan Batu Kubung menggelar penayangan filem.

Bagi saya, kegiatan yang diinisiasi oleh WADADIBAKU atau Wahana Pemuda Pemudi Batu Kubung ini menggiring ingatan pada situasi puluhan tahun lalu, pada suasana layar tancap. Saya masih ingat, sebelumnya, semasa masih dibangku Sekolah Dasar, di tempat yang sama, dilapangan yang sama, setiap 17-an juga digelar kegiatan layar tancap. Namun, suasana itu telah lama hilang seiring dinamika kultur sinema di Solok. Belakangan ini, sinema sebagai kulutur massa hanya bisa ditemui di ruang-ruang privat, ruang keluarga maupun kamar. (baca juga: Nostalgia Layar Kejayaan) (lebih…)

WADADIBAKU Gelar Layar Tancap

Poster Peayangan Harimau Tjampa Oleh WADADIBAKU (Solok)

Poster Peayangan Harimau Tjampa Oleh WADADIBAKU (Solok)

WADADIBAKU (Wahana Pemuda Pemudi Batu Kubung) melakukan pemutaran filem Harimau Tjampa di Arena Pemuda Batu Kubung, Perumnas Atas, Solok.
20.00-wib.
Free.. untuk semua umur.

Sutradara:  D. Ddjajakusuma
Tahun rilis: 1953
Bahasa: Indonesia
Subtitle: English

Sinopsis

Dengan dendam terhadap pembunuh ayahnya, Lukman (Bambang Hermanto) berguru silat di kampung Pau. Mula-mula ia minta pada Datuk Langit (Rd Ismail), tapi dimintai bayaran tiga kerbau. Akhirnya ia belajar pada seorang guru yang dilihatnya berhasil mengalahkan musuhnya dalam sebuah perkelahian. Guru ini memberi syarat agar silatnya tidak dipergunakan sembarangan. Lukman berjanji. Berulang kali janji itu dilanggar, tapi selalu dimaafkan, hingga dia tamat memperoleh ilmu silat. Janji ini dilanggar lagi saat ia tengah berjudi. Bandar judi yang menghalangi percintaannya secara tak sengaja tertusuk pisaunya sendiri. Lukman masuk penjara. Di dalam penjara itu diperoleh kepastian bahwa pembunuhan itu atas perintah kepala negeri, yaitu Datuk Langit. Lukman meloloskan diri dari penjara untuk bikin perhitungan. Datuk Langit diringkus dan diserahkan ke polisi sebagai pembunuh, sedangkan Lukman juga menyerahkan diri buat menjalani sisa hukuman. Latar belakang Minang dalam musik, petatah-petitih, adat dll
tampil dalam film ini.

Kilas Observasi Tambang Galian C di Paninggahan dan dampaknya di Nagari Muaropingai dan Saningbaka.

Observasi Tambang Galian C di Paninggahan dan dampaknya di Nagari Muaropingai dan Saningbaka. Menurut keterangan warga tambang sejak tiga tahun terakhir semakin menjadi-jadi: truk semakin banyak, durasi kerja semakin rapat, keadaan ini tidak sesuai dengan kondisi jalanan dan situasi perkampungan yang dilewati truk-truk tambang. Dari keterangan dua bidan di desa tersebut, sejak 2 tahun terakhir, penyakit ISPA meningkat drastis, Asma dan TBC meningkat drastis. Serta, tebalnya kabut jalanan membuat beberapa warung di pinggir jalan akhirnya tutup usaha.

(lebih…)

Sore di Jembes

wpid-2015-02-19-06.56.42-1.jpg.jpeg

Nanti ke surau?

(lebih…)